Pages - Menu

Rabu, 10 Juli 2019

Growlight Pengganti Sinar Matahari untuk Tanaman


Salah satu kegiatan yang saya sukai adalah berkebun, atau sekedar menanam tanaman, baik itu tanaman buah, atau tanaman bunga. Saya paling suka mengamati pertumbuhan tanaman, memang ada yang cepat tumbuh, ada pula yang lama tumbuhnya, tapi disitulah saya menikmati indahnya proses pertumbuhan tanaman yang tentu berbeda – beda karakteristiknya. Untuk urusan pendidikan, saya bukanlah lulusan dari perkebunan atau apa, Cuma seneng menanam tanaman aja pada intinya. Dulu saya waktu SD suka menanam segala jenis tanaman dari hasil nyari tanaman di sudut – sudut kampung, selama itu tidak ada pemiliknya, saya cabut yang masih kecil lalu saya tanam dirumah. Saya juga kadang mengajak ayah saya ke pasar tanaman untuk beli bibit tanaman, dan yang paling memorable adalah ketika beli bibit terong, dalam beberapa bulan udah berbuah panjang – panjang dan ungu hahaha.



Growlight Pengganti Sinar Matahari untuk Tanaman - NggoneRonan

Semenjak SMP sampai SMK, saya jarang nanam lagi karena banyak kegiatan dan pulang sekolah udah capek duluan. Dan saya mulai coba nanam – nanam lagi ketika mulai libur kuliah. Di saat itu, kondisi depan rumah saya yang dulunya tanah lumayan luas (punya orang), sekarang sudah jadi deretan rumah – rumah baru yang dikontrakkan oleh pemiliknya untuk orang lain. Jadi mau – ngga mau depan rumah saya Cuma jadi jalan setapak. Dulu tanaman yang saya tanam di polybag (karena sadar kalau tidak punya pekarangan) masih bisa tumbuh karena mendapatkan cukup sinar matahari setiap harinya, tapi sekarang karena depan rumah sudah tertutup tembok rumah yang tinggi – tinggi, akhirnya tanaman saya mati satu persatu karena kurang sinar matahari.



Sedih sih iya tapi mau bagaimana lagi?



Lalu saya cari refrensi, baca artikel, nonton video, ketemulah satu solusi yakni “Grow Light” atau “Growing Light”. Lalu pertanyaannya adalah Apakah Grow Light itu?



Grow Light seperti namanaya adalah Lampu Pertumbuhan. Sebuah lampu yang bisa menjadi sumber cahaya pengganti sinar matahari, yang bisa digunakan oleh tumbuhan sebagai bahan bakar Fotosintesis. Itu menurut saya ya. Jadi jangan bandingkan sama pendapat ahli atau pendapatnya om Wikipedia.



Jadi Grow Light ini bisa diartikan juga dengan cahaya matahari buatan, yang bisa membuat tanaman tetap bisa fotosintesis meski tidak dapat sinar matahari asli. Dan tanaman tetap bisa hidup serta tumbuh.



Kalau menurut pengamatan saya, Grow Light dulu itu digunakan oleh orang – orang yang hidup di daerah 4 musim, biasanya mereka melakukan pembibitan tanaman di Grow Light pada saat musim salju, karena kan kalau musim salju tidak ada biji yang bisa berkecambah, makanya mereka melakukannya dengan media tanam plus Grow Light sebagai pengganti sinar matahari didalam ruangan, dan suhunya juga diatur supaya perkecambahan bisa sempurna. Sehingga ketika musim semi tiba, mereka tinggal memindah bibit tanaman ke ladang, jadi lebih hemat waktu kalau dibandingkan melakukan pembibitan di ladang ketika musim semi tiba.



Grow Light sendiri punya karakteristik tertentu, intinya dia sebisa mungkin meniru cahaya matahari, bukan dari sisi warna yang kita lihat, tapi dari kombinasi warna di sisi spectrum cahaya. Cahaya matahari itu memiliki kombinasi “Full Spectrum”, dan untuk Grow Light sendiri setau saya hingga saya menulis artikel ini, belum ada lampu yang bisa menyamai kombinasi full spectrum nya matahari. Meski begitu, semua produsen Grow Light sudah melabeli full spectrum di semua produknya. Padal ya belum tentu.




Growlight Pengganti Sinar Matahari untuk Tanaman - NggoneRonan

Bisa dilihat pada gambar diatas, kalau dibandingkan dengan sinar matahari asli, kebanyakan Grow Light lebih mementingkan warna jingga dan biru, jadi kalau diatas seperti gambar ke 4. kebanyakan memang seperti itu warnanya, karena mereka fokus ke cahaya untuk fotosintesis. untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini

Growlight Pengganti Sinar Matahari untuk Tanaman - NggoneRonan


Kalau di sumber A berkata, sinar biru untuk perkembangan, dan sinar jingga untuk pertumbuhan, di sumber yang ini mengatakan kalau biru untuk tahap vegetatif, mungkin disini maksudnya dari perkecambahan, lalu sinar jingga untuk flowering, mungkin maksudnya untuk pertumbuhan bunga atau selengkapnya bisa lihat di tabel dibawah untuk tiap efek cahaya ke tanaman:

Growlight Pengganti Sinar Matahari untuk Tanaman - NggoneRonan


Sekarang ini mayoritas sahabat kita yang menggunakan Grow Light menggunakan lampu full spectrum yang warnanya bisa dibilang “pink”, kalau dulu, mereka menggunakan lampu biasa, yang warnanya putih, seperti lampu hemat energy (LHE) yang dulu kita pakai sebelum munculnya LED yang lebih hemat energy. Dulu yang jadi patokan adalah dayanya (Watt), kecerahan (Lumens) dan juga suhu (Kelvin), di lampu – lampu mereka menggunakan satuan Kelvin dan bukan Celcius, ada beberapa lampu putih yang sengaja didesain untuk Grow Light juga. Tapi untung sekarang sudah banyak Grow Light yang murah, dan sudah pakai teknologi LED yang warnanya memang sudah didesain sebisa mungkin mencakup full spectrum.



Dan, harganya juga bisa dibilang murah lho.



Lalu apa aja jenis Grow Light itu?



Berikut ini ada beberapa jenis Grow Light yang saya ketahui



Neon
Growlight Pengganti Sinar Matahari untuk Tanaman - NggoneRonan

Grow Light jenis neon ada yang jenisnya full spectrum juga, jadi neon warnanya pink jingga gitu. Tapi sepertinya kalau di Indonesia susah nyarinya. Disamping itu, harga dan biaya penggunaan yang lebih mahal membuat kita lebih disarankan memakai LED yang lebih hemat energy, sampai - sampai ada perusahaan yang membuat Grow light Neon, tapi isinya LED.



Bulb
Growlight Pengganti Sinar Matahari untuk Tanaman - NggoneRonan

Sebenarnya bukan bulb beneran, Cuma yang ini 1 paket LED sudah plus dengan casing. Ini yang paling simple menurut saya karena seperti lampu – lampu rumah yang kita pakai, tinggal bikin fitting sama kabel dan wala sudah bisa dipakai.



SMD LED
Growlight Pengganti Sinar Matahari untuk Tanaman - NggoneRonan

Adalah kependekan dari Surface Mouted LED, kalau beli Grow Light jenis ini, paling tidak anda harus bisa merakitnya sendiri. Harus tau paling tidak dasar – dasar elektronika. Karena sebelum beli pasti sudah harus tau dulu spesifikasinya, seperti tegangan, arus dan daya yang dibutuhkan oleh lampu ini.



Strip LED
Growlight Pengganti Sinar Matahari untuk Tanaman - NggoneRonan

Sebenarnya ini sama seperti SMD, Cuma kalau strip, sudah dirangkai memanjang. Jadi anda bisa mengatur sendiri misal ingin panjangnya 2 meter, kalau kelebihan, tinggal di potong saja, tapi jangan asal motongnya karena sudah ada tanda dimana anda bisa potong Strip nya. Ada beberapa tipe LED strip seperti berdasarkan ukuran tiap matanya, yang paling laris biasanya yang memiliki ukuran 5050 karena biasanya nyalanya lebih terang.



Plug and Play
Growlight Pengganti Sinar Matahari untuk Tanaman - NggoneRonan

Yang satu ini, kalau beli ada sih, tapi impor langsung dari cina, kalau yang ini macamnya termasuk ada banyak, ada yang agak gede, ada yang sedang. Paket ini tinggal pasang lalu colok listrik saja sebenarnya. Kelihatan besar karena dia menggunakan LED yang gede – gede ukurannya, dan juga ada Fan atau kipas pembuang udara panas dari LED. Jangan dikira LED tidak menimbulkan panas ya, tetap ada panas walau tidak sebesar lampu generasi sebelumnya.




Warna Grow Light


Diatas tadi sebenarnya sudah saya singgung kan warnanya, nah disini saya bahas lagi lebih jelasnya. Biasanya Grow Light yang bagus itu ada 2 warna dalam 1 paket, yakni warna ungu muda dan biru. Ungu muda itu untuk pertumbuhan tanaman, dan biru untuk perkembangan tanaman. Seperti itu kalau kata salah satu vloger tanaman di youtube.



jadi kalau beli Grow Light dengan kombinasi lampu ungu dan biru udah bagus dong?



Jawabannya belum tentu.



Karena ini berdasarkan percobaan saya, tiap tumbuhan itu memiliki karakteristik sendiri – sendiri. Termasuk (Porsi Makan) mereka untuk tumbuh dan berkembang. Kalau cahaya matahari asli, punya cahaya yang benar – benar 100% full spectrum, punya panas yang khas. Grow Light tidak.



Grow Light, kalau saya bilang belum bisa 100% full spectrum, terlebih kalau beli Grow Light yang tanpa merk, tanpa kejelasan spesifikasi dari hasil test pabrik, dan tanpa ketelitian kita sebagai pembeli itu sendiri.



Setelah ini, saya harap kita semua setidaknya paham apa itu grow light dan dampaknya untuk tanaman. Di postingan berikutnya, saya akan cerita tentang pembuatan Mini Growing Station saya, menggunakan Grow Light yang murah, dan percobaan saya untuk menumbuhkan beberapa benih serta pohon. Bagaimana hasilnya? Baca saja postingan saya mengenai membuat mini growing station dengan grow light.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar