Ceritanya mouse keong saya si Logitech K100 yang sudah
menemani saya sejak SMP dulu, ya kira kira sudah 7 tahunan lebih kalau dihitung
dari saya nulis artikel ini, mouse nya sudah minta diganti, ditandai dengan
switchnya yang sudah aus, klik 1x namun malah jadinya 2x, kadang malah 3x. sebenarnya
kalau mau coba oprek sih pengen ganti sendiri switchnya, tapi nanti kalau
switchnya tidak dapat saya temui di toko elektronika ya sama saja, dan juga
saya sebenernya juga pengen ganti mouse minimal ada dua tombol di kiri untuk
ibujari dan satu tombol pengatur DPI seperti gaming mouse standar, ada banyak
pilihan sebenarnya sebelum saya memilih ke Logitech lagi.
Sebenernya saya masih melirik salah satu mouse gaming dari
Okaya, yang mungkin kamu tau produk okaya palingan juga speaker, tapi dia juga
punya produk mouse gaming. Saya dulu beli waktu SMK seharga 75ribu saja, sudah
menggunakan sensor Laser, dan kualitasnya juga bisa saya bilang mantap, meski
belum bisa digunakan pada permukaan kaca, namun dia sudah bisa digunakan di
permukaan selain kain, seperti kayu, bahkan lantai rumah. Namanya juga sudah
bersensor laser, beda dong dengan yang optical. Tapi taukah kamu? Beda merk beda
kemampuan lo walau sama – sama sudah menggunakan sensor laser. Pengalaman
pribadi saya sih, setelah mencoba mouse saya, dengan punya teman saya yang beda
merk dan tipenya namun sama – sama laser.
Sayangnya produk itu sudah tidak ada lagi yang jual di tempat
saya, jadi saya harus mencari merk alternative lain. Tapi saya tidak mau
mencoba beli mouse gaming yang saya rasa kurang berkualitas, karena bagi saya,
mouse cukup satu tapi awet. Ya karena ga punya uang untuk beli – beli lagi juga
sih, wkwkwkw. Lalu karena saya juga masuk ke grup Logitech, sepertinya saya
sudah tertular disitu karena banyak orang – orang yang menyarankan Logitech
G102 kalau cari mouse gaming paling murah namun kualitasnya bisa
dipertanggungjawabkan. Lalu saya lihat – lihat, ternyata memang spesifikasinya
juga cocok dengan yang saya butuhkan. Bukan untuk gaming saja sih sebenarnya,
juga untuk kebutuhan editing dan juga modelling 3d kadang – kadang.
Lalu saya lihat harganya, waw, sebenarnya masih termasuk
mahal kalau untuk saya, jujur nih. Wkwkwk. Tapi demi mendapatkan mouse yang
worth untuk kedepannya, kantong saya ya Cuma bisa diusahakan untuk membeli
G102. Kalau mau nambah dikit mungkin bisa beli steelseries, namun karena banyak
juga keperluan yang lebih penting, ya saya coba saja G102. Saya beli dulu
sekitar 280 ribu kalau tidak salah, lalu esoknya langsung saya test bagaimana
rasanya, dan overall saya sudah cukup dengan mouse ini untuk saat ini.
Bentuknya yang simple, dengan ukuran yang pas dengan genggaman saya, karena
kemarin saya pakai K100 ukurannya juga sama ternyata, bedanya G102 ini lebih
berat, dan beratnya pun ternyata pas untuk saya.
Scrolwheel yang terbuat seperti dari campuran plastic dan
karet, semoga tidak cepat keropos karena disitu terdapat semacam gerigi yang
membuat tangan kita tidak perlu usaha ekstra untuk memutar rodanya. Tidak harus
ditekan untuk bisa scrooling, scrolling ya scroll aja, gitu deh, hehehe. Kan
ada tuh mouse yang mau scroll aja harus di tekan supaya rodanya bisa muter.
Lalu di sisi kabelnya juga standar, saya rasa tdak ada yang special di
kabelnya. Oh iya, mouse ini menggunakan port USB ya, sudah tidak menggunakan
port PS/2 kaya si K100 saya yang dulu, jadi port PS/2 saya nganggur semua
sekarang karena mouse sama keyboard sudah pakai USB, hahaha.
Lalu ada bonusnya juga di Logitech G102, yakni RGB Cycle
LED, ada bagian “menyala” di mouse ini, yang terdiri dari RGB LED. Dan juga
bisa kamu custom ternyata nyala lampu LED di mouse ini. Caranya menggunakan
Software Logitech Gaming Software yang bisa kamu dapatkan di website resmi
Logitech. Ya kalau saya sih tidak nyari RGB nya, tapi kalau dikasih LED ya
malah bagus kan.
Fitur lainnya dari mouse ini adalah ya customisasinya.
Melalui software tadi, kamu bisa melakukan beberapa customisasi seperti
mengatur level DPI, mengatur LED, Onboard Memory or Automatic Game detection
mode, hingga Heatmap Capture, jadi kamu bisa melihat tombol apa yang paling
sering kamu tekan pada mouse mu.
Selama pemakaian saya sudah marasa cukup, namun terkadang
ada satu masalah kecil seperti ketika PC lagi melakukan proses yang lumayan
berat, pointernya jadi agak berat seakan lag. Padahal ketika menggunakan
Logitech K100 dulu tidak pernah terjadi seperti itu, apa mungkin pengaruh
komunikasi data dari serial dan pararel? Karena kalau pakai port PS/2 kan
termasuk pararel, sedangkan USB kan serial? Kalau tidak salah ya, ehehe
Tapi overall, saya sudah berkecukupan menggunakan mouse ini,
jadi yang pengen lihat video unboxingnya, untuk tau ada apa aja di dalam kardus
bisa tonton video dibawah ini,