Pages - Menu

Rabu, 05 Juli 2017

Kirab Budaya Bakdo Kupat Umbulharjo Yogyakarta

Nah ketemu lagi di postingan berisikan cerita dari saya. Indonesia itu kaya akan budaya, tiap suku pasti memiliki budaya sendiri, bahkan diluar suku, tiap daerah pun berpotensi memiliki budaya sendiri yang nanti bisa diturun temurunkan. Bila belum memiliki budaya pun sebenarnya suatu daerah bisa menciptakan budaya baru, asalkan itu budaya yang sifatnya positif dan memberikan dampak yang baik bagi kedepannya serta tidak merugikan orang lain. Nah, berbicara soal budaya, kali ini saya akan menceritakan salah satu budaya yang ada di kampung saya, karena kampung saya Alhamdulillah termasuk kedalam salah satu kampung wisata budaya yang ada di Yogyakarta, dan disini ada satu budaya baru yang sudah dimulai dari tahun 2010 silam, yang diberi nama “Bakdo Kupat”.





Bakdo Kupat adalah salah satu acara yang rutin di selenggarakan oleh kampung saya tiap tahunnya. Biasanya acara ini dilaksanakan pada hari ke 10 setelah Hari Raya Idul Fitri. Bakdo Kupat memiliki acara inti yakni sebuah kirab, atau parade atau bisa dibilang pawai juga. Teknisnya secara keseluruhan tidak jauh berbeda dari acara Gunungan Skaten, atau Grebeg Maulud di alun – alun utara Yogyakarta. Hanya saja pada kirab Bakdo Kupat, gunungan yang berisi hasil bumi diganti dengan kupat atau ketupat. Ketika kirab, ada banyak peserta juga yang mengikuti rangkaiannya, total ada lebih dari 10 RW yang mengikuti kirab, dan satu RW minimal mengeluarkan satu pasukan untuk mengikuti kirab.


Untuk gunungannya sendiri, sebenarnya tidak ada aturan baku bagaimana isi dari ketupat itu sendiri, karena dulu pernah satu gunungan berisi kupat yang sudah jadi, ada juga kupat yang hanya kelontongannya saja, dan dipadukan dengan berbagai hasil bumi. Namun pada tahun berikutnya, hanya ketupat kosong dan ketupat isi saja, dan pada tahun 2017 ini justru malah hanya ketupat longsongnya saja yang dijadikan gunungan. Namun ada satu hal yang ditambahkan pada ketupat kosong tersebut, yakni didalamnya diberi uang kertas mulai dari pecahan 1000 rupiah hingga 100.000 rupiah. Dulu hanya beberapa longsong saja yang diberi uang, namun katanya pada tahun ini semua longsongnya ada uangnya, saya belum cek langsung dan ketika rayahan tidak mendapat kupatnya jadi saya tidak tau pasti itu benar atau tidak.



Sedangkan untuk pesertanya, di harapkan seluruh RW yang masih satu kelurahan dengan kampung saya sebisa mungkin ikut memeriahkan dengan mengeluarkan minimal satu kelompok untuk ikut di kirab. Dan hasilnya tiap Bakdo Kupat ada banyak sekali peserta yang mengikuti kirab. Saya tidak akan menjelaskan satu persatu, namun biasanya yang mengikuti kirab ada prajurit Lombok abang dari kampung saya, lalu Prajurit Lombok ijo dan Kalinyamar yang juga dari kampung saya. Lalu ada drumband, dan banyak lagi peserta lainnya bahkan budaya Jatilan pun juga ikut pawai, dan tak Cuma budaya lokal saja yang ikut, tapi budaya cina pun juga selalu ikut dalam parade dengan barongsai dan liong nya.


Teknis kirabnya, biasanya semua peserta akan berkumpul dulu di depan XT-Square, hingga acara nantinya di resmikan oleh orang – orang yang bersangkutan. Nanti Gunungan Kupat akan diarak memutari kawasan kampung lewat jalan utama, setelah satu putaran, Rombongan Kirab akan diarahkan ke kawasan Masjid Ibrahim untuk acara selanjutnya, yakni pembacaan doa yang akan dilanjutkan dengan acara Rayahan Gunungan seperti layaknya gunungan Skaten atau Maulud. Tak Cuma sampai Rayahan lalu pulang, namun acara di tambah dengan satu session untuk semua orang yang datang disitu bisa makan Ketupat Opor bersama, dan sifatnya tentu saja Gratis. Jadi disini kita bisa mendapatkan pengalaman makan bersama yang mungkin tidak akan bisa kamu dapatkan suasananya pada hari – hari biasa.


Ketika kirab berlangsung, masyarakat sudah siap menonton di pinggir – pinggir jalan, menunggu suatu tontonan yang bisa membuat banyak orang menjadi senang, terlebih apabila kamu mengikuti seluruh prosesinya. Kalau di tahun 2017, agenda dibagi menjadi 2 hari, hari pertama full acara bazar makanan dan juga pertunjukan Jatilan seharian hingga sore. Nah di hari kedua, barulah Kirab Bakdo Kupat dilaksanakan, dan biasanya acara Kirab Bakdo Kupat ini dimulai pada jam 14:00 atau jam 2 siang, dan selesai biasanya hingga sore jam 5 an. Tak Cuma warga masyarakat sekitar, namun acara ini memang terbuka untuk umum, hingga wisatawan mancanegara pun selalu ada yang mengikuti prosesi kirab ini hingga selesai.



Untuk video dokumentasinya, saya sebenarnya sudah 3 tahun ini membuat video dokumentasinya, hanya saja kualitasnya yang masih memprihatinkan karena saya hanya memakai kamera lama saya, yang aslinya memang tidak bagus untuk merekam video. Jadi, mohon maaf apabila gambarnya tidak sejernih yang kamu harapkan, hehehe


Kirab Budaya Bakdo Kupat 2015





Kirab Budaya Bakdo Kupat 2016





Kirab Budaya Bakdo Kupat 2017




Tidak ada komentar:

Posting Komentar