Ketika libur panjang di tahun 2016 lalu, Alhamdulillah
dibarengi dengan memiliki uang walau tidak terlalu banyak. Aku niatkan untuk
dialokasikan ke budget untuk membuat kostum pertama ku. Ya ini memang pertama
kali aku coba bikin kostum untuk cosplay. Aku mulai dari penentuan ide,
karakter dari anime apa, dan siapa yang akan aku targetkan untuk aku buat
kostumnya. Pertama aku lihat diri aku dulu. Badanku yang kurus dan tinggi, dan
wajah yang tidak setampan cosplayer cowok kebanyakan, serta kulitku yang hitam
sebenarnya sempat membuat aku ragu untuk tetap menjadi cosplayer newbie. Tapi,
dengan beberapa ide ini aku tetap tekatkan untuk jadi cosplayer karena aku
penasaran bagaimana rasanya jadi cosplayer dan ikut kompetisi layaknya model
dengan baju rancangan desainer yang dipamerkan di catwalk.
Karena kondisi ku yang seperti ini, aku lekas berfikir
bagaimana bisa tetap cosplay namun tetap bisa percaya diri dengan tubuhku apa
adanya. Disitulah aku langsung kepikiran, nah cari karakter yang simple, tapi
pakai topeng. Setidaknya wajahku akan tertutupi topeng dan aku bisa
menyampingkan wajaku yang sama sekali tidak cocok untuk jadi cosplayer. Maka
dari itu, aku langsung cari karakter dengan topeng yang sekiranya bisa aku buat
kostumnya dengan budget yang ada. Aku cari mulai dari karakter anime yang
paling popular sepanjang masa. Dan jatuh pada anime SAO Sesason 2. Dan menjadi
karakter Death Gun.
Aku bicara dulu sama temen baik aku, sebaiknya aku lanjutkan
buat projek ini atau tidak, karena uangnya sebenarnya bisa digunakan untuk
keperluan lain. Tapi temen aku mendukung 100% projek aku. Makanya aku terus
lanjutkan. Dari mulai membuat kostum hingga seluruh property pendukungnya
Alhamdulillah bisa aku selesaikan di akhir taun, walau sebenarnya di akhir taun
aku ingin ikut satu festival juga, tapi jubah death gun nya malah belum sempat aku
ambil karena kurang tau juga udah jadi apa belum.
Di tahun 2017, mulai ada festival – festival jepang ya sebut
saja yang paling terkenal CLAS:H, karena aku domisili di jogja, ada juga
Mangafest yang rutin diadakan juga tiap tahunnya, dan beberapa event Asian pop
culture juga Alhamdulillah banyak diselenggarakan disini.
Jujur pertama cosplay sempet canggung, grogi, walaupun
seluruh tubuh tertutup kostum. Kadang iri juga, kalau melihat cosplayer yang
keren – keren, tak perlu menutupi wajah dengan topeng untuk bisa cosplay. Aku
pertama pun ragu kalau nanti ada yang mau foto sama aku. Hahaha.
Langsung ke event saja. Dibawah ini adalah ketika aku ke
CLAS:H Yogyakarta 2017 pada bulan Februari . Sebenarnya aku bisa daftar ikut
coswalk, lagipula gratis. Tapi aku ragu dan belum percaya diri untuk ikut
coswalk yang diikuti oleh banyak cosplayer professional, walau ada juga sih
yang sekedar cosplay tanpa punya ambisi untuk menang kompetisi. Akibatnya
kehadiranku disitu pun kurang diketahui padahal banyak sekali pengunjungnya.
Dan yang ngajak foto pun juga sedikit banget, wkwkw.
Beberapa bulan berlalu, tepatnya di bulan April tanggal 2, aku
berani ikut daftar di Wime Fest 2017. Ya, ini adalah coswalk perdana aku.
Kenapa aku beranikan diri untuk ikut di coswalk competition ini? Karena skalanya
masih lokal, kalaupun nanti akan terjadi hal yang tidak diinginkan, malunya
tidak semalu kalau terjadi di CLAS:H, wkwk. Disini lumayan, karena ikut
coswalk, dapet perhatian penuh selama 10 detik dari pengunjung, sesudah coswalk
pun banyak yang ngajakin foto. Uuh, akhirnya tau bagaimana rasanya jadi objek
foto, walau muka ku tidak kelihatan. Hahaha. Di Wime Fest juga aku mulai dapet
kenalan cosplayer yang sama – sama masih newbie, dan temannya yang sudah pro
tapi tetap rendah hati. Bhahaha.
|
Foto Dari Kameko DIY |
Cuma berselang 1 minggu, aku ikut lagi coswalk competition
di event OXYGEN, yang diselenggarakan di ISI Yogyakarta pada hari minggu. Aku
kembali jadi Death Gun, karena saat ini baru ini kostum yang aku miliki. Nah
disini ketika sudah coswalk, yaaa karena areanya mungkin tidak terlalu terbuka,
jadi cosplayernya mencar – mencar, sehingga yang ngajakin foto pun tidak
sebanyak ketika di Wime Fest kemarin. Mungkin juga pengunjungnya udah foto di
event sebelumnya jadi tidak mau foto sama death gun lagi kali. Tapi afterall, aku
menikmatinya dan merasa enjoy aja.
|
Sama Mbak Lola Uhuy :3 |
Nah, selanjutnya sebenarnya ada event lagi, yakni mangafest,
yang diselenggarakan oleh UGM di bulan November 2017. Belum tau, aku mau ikut
event coswalknya lagi atau tidak. Kalau aku ikut coswalk lagi, nanti foto nya
akan aku update juga disini. Tentu untuk 2017 ini sama. Aku tetap jadi Death
Gun lagi, wkwkwk.
Untuk next cosplan, sebenarnya aku jujur ingin membuat
kostum baru lagi. Yaa, harus karakter yang memakai topeng lagi, dan kelihatan
menarik tentunya. Kalau tidak ya cari karakter yang memiliki kulit gelap, namun
berperan penting dan setidaknya diketahui oleh banyak orang. Tapi masalahnya
jarang sekali ada karakter kulit gelap cowok yang memenuhi kriteria seperti
itu. Itu berarti, aku tetap harus cari karakter bertopeng selain kamen rider
atau power ranger yang jelas, karena kalau bikin kostum armor itu biayanya ngga
sedikit. Kemarin bikin death gun saja sudah habis sekitar setengah juta.
Wkwkwk. Itu karena aku belum punya bahan sama sekali sehingga tidak ada bahan
sisa yang bisa dipakai gitu.