Pages - Menu

Sabtu, 06 Februari 2016

Membuat Sandal Jepit Ukir

Membuat Sandal Jepit Ukir - nggoneronan.com


          Pertama saya melihat seni ukir sandal jepit , aslinya sih memang ada yang suka mengukir seperti itu, saya menonton liputannya juga beberapakali di televisi. Nah pada suatu hari saya menjadi tertarik untuk membuat sandal jepit ukir sendiri, yang diukir langsung oleh saya dari titik nol hingga finish. Saya pun telah memikirkan semua bahan yang saya perlukan untuk membuat karya ini dalam otak terlebih dahulu.  Alhamdulillah, selama ini saya memang kalau ingin membuat sebuah karya selalu memikirkan semuanya diotak terlebih dahulu, dan ketika sudah fix, baru deh semua yang penting baru saya catet di sebuah kertas, atau media lain.



          Namun, kali ini ketika sudah fix, saya justru waktu melihat contoh – contoh sandal jepit ukir di internet yang saya temukan malah hoax. Semua contoh di internet ya walau ngga semuanya sih, tapi 70% itu hanya editan belaka. Jadi foto sandal jepit polos, diedit menggunakan photoshop yang istilahnya di trace menggunakan pola yang sudah ada, dalam kasus ini polanya adalah karakter anime. Jadi mudah sekali tinggal trace gambar anime, lalu ditempelkan pada gambar sandalnya dan tinggal diberi warna yang sesuai dengan warna dasar sandalnya misal hijau, merah , biru seperti itu. Pertama liat sih saya tidak menyangka kalau sebagian besar itu hanyalah rekayasa.


          Walau sekitar 70% gambar refrensi di google itu tadi hoax, tapi untungnya ada karya sandal jepit ukir yang itu benar – benar sebuah karya dari tangan seseorang, saya lihat – lihat hasilnya, dan akhirnya saya pun berkata pada diri sendiri “Oke, ayo lakukan”. Sesudah itu, saya lekas menyiapkan semua bahan yang sudah saya pikirkan sejak kemarin. Kalau dibilang kurang kerjaan engga juga sih, malah disaat itu banyak tugas kuliah juga, dan saya menganggap ini sebagai selingan supaya saya tidak stress mikirin tugas kuliah yang nggak ada habisnya itu.


          Itu berarti apapun hasil dari coba – coba ini tidak menjadi prioritas utama, yang penting saya sudah mencoba membuatnya sendiri, dengan tangan – tangan yang bukan tangan jurusan seni ini mencoba sesuatu yang baru. Maka dari itu, coba – coba ini tidak selesai dalam sehari. Saya menghabiskan waktu hingga 3 hari untuk membuat sebuah karya antimainstream ini. Mengapa saya tertarik membuat hal – hal seperti ini, ya saya memang suka hal yang berbeda, dikala diluar sana orang sudah menyukai hal yang sudah mainstream, saya malah sibuk mencari hal baru yang beda dan lebih asik.


          Oke, semua bahan sudah saya kumpulkan. Dari pemikiran saya hanya terdapat tiga bahan pokok. Dan beberapa bahan opsional. Bahan pokoknya yaitu:
1.       Sandal Jepit (Mending merk sw@llow)
2.       Spidol Permanent
3.       Cutter
4.       Imajinasi
Ketiga bahan tersebut yang paling penting. Lalu ada bahan opsional misalkan:
-          Gambar pola (terserah mau gambar apa)
-          Kemampuan menggambar (kalau punya keahlian gambar, akan mudah membuat polanya)


          Karena saya tidak ahli menggambar, dan saya juga imajinasinya kurang dikit, maka saya menggunakan sebuah gambar untuk membuat polanya. Pertama saya buat polanya terlebih dahulu di sandal jepitnya. Sebenarnya menggambar dan mengukir di sandal akan lebih leluasa ketika kita mencopot bagian japitannya terlebih dahulu, sehingga yang tersisa hanya telapak sandalnya saja. Tapi, sewaktu saya ingin melepas japitannya saya takut nanti malah tidak bisa dimasukkan lagi, jadi saya ambil resiko ngukir lebih susah saja karena bagian japitan sandalnya tidak saya copot. Ya nanti kalau tidak bisa dipasang lagi percuma dong ngukir susah – susah tapi sandalnya ngga jadi, hehehe


          Hari pertama saya habiskan untuk membuat polanya terlebih dahulu, karena saya paling tidak bisa kalau menggambar langsung dimedia, hasilnya pun malah tidak karuan, bahkan mungkin pola itu hanya saya yang bisa mengerti maksudnya. Saya pun memulai di hari pertama ini pada malam hari sekitar jam 7 malam. Saya pada saat itu memang hanya punya waktu luang jam segitu, jadi apa boleh buat. Daripada mikirin tugas lagi, saya mending refresing iseng bikin sandal jepit ukir ala saya sendiri.


          Karena pola sudah jadi, saya mulai ukir tuh sandal jepit. Saya mulai ukir hanya memakai cutter kecil tapi sangat tajam setajam cutter baru. Saya mulai ukir dari garis – garis besarnya terlebih dahulu. Pertamanya sih susah. Dan pikiran saya “ ngukir di sandal jepit aja kok rasanya keras banget ya nih sandal”. Karena memang kalau sandal baru, permukaannya yang putih itu memang masih keras, jadi butuh tenaga ekstra jika ngukirnya Cuma pake cutter seperti saya ini. Lalu saya punya ide , kenapa tidak memakai solder saja? Ya karena saya juga hobi elektronika, saya punya solder dan banyak komponen elektronika beserta alat – alatnya.


          Saya panaskan solder, dan saya coba lelehkan di pola saya. Namun yang terjadi malah tidak sesuai harapan. Harapan saya, setelah leleh akan membentuk sebuah cekungan yang bisa menjadi sebuah line dengan warna yang berbeda dari permukaan atasnya yang putih. Namun yang terjadi hanyalah membuat sebuah lelehan yg tak berarti. Nah, hasilnya ya saya tetap meneruskan mengukirnya menggunakan cutter kecil itu tadi, walau terkesan susah, namun itulah tantatngannya. Dan hari pertama hasilnya saya hanya mendapatkan beberapa line doang. Yang berarti saya bisa menyelesaikannya besok lagi.


          Di hari kedua, saya mengalami masalah karena susahnya membuat ukiran berbentuk bulat di permukaan sandal. Bulatan ini untuk mata. Dan ada dua jumlahnya, saya begitu kesulitan saat membuat bagian mata ini, apalagi diatas mata ada alis yang juga harus diukir dan kelihatan kalau itu alis, yang saya takutkan hanya ketika saya salah ukir, dan malah membuat ukiran pola ini menjadi hancur lebur. Karena di coba – coba kali ini, saya hanya memiliki sebuah kesempatan saja. Kalau saya salah sedikit saja mungkin bisa saya akali, namun kalau salah sedikit namun berkali – kali. Entah saya bisa mengakalinya mentok sampai mana. Jadi sebisa mungkin saya harus tidak salah waktu mengukirnya. Dan dihari kedua ini Alhamdulillah seluruh pola sudah terukir. Karena sudah larut, saya istirahat dulu


          Dihari ketiga ini, saya evaluasi. Saya lihat hasil karya saya selama 2 hari kemarin, nah disini saya masih melihat ada bekas – bekas cutter yang tidak terukir rapi, disinilah saya memiliki ide untuk menggunakan solder untuk merapikan sisa – sisa permukan sandal yang tidak ikut ter cutter ketika mengukir. Jadi sisa – sisa permukaan sandal yang Cuma kecil – kecil itu saya lelehkan menggunakan solder hingga benar – benar rapi menurut saya. Nah ketika sudah rapi semua saya lihat dari jauh sepertinya memang sudah bagus (menurut saya). Tapi lihatlah hasil aslinya



Sumpah ni jelek banget. Mana matanya ga simetris lagi -_-. Tapi saya hanya menggunakan sandal ini untuk keadaan tertentu. Kalau saya pakai untuk pergi sholat jumat, pasti RAIB. Dan sekarang nasibnya hanya saya simpan di jok motor, untuk jaga – jaga ketika bepergian hujan dan pas saya memakai sepatu, sehingga saya tinggal menyopot sepatu dang anti sandal ukir saya ini. Kan jadi awet juga sandal ukirnya,. hehehe


Membuat Sandal Jepit Ukir - nggoneronan.com

Membuat Sandal Jepit Ukir - nggoneronan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar