Aki adalah sebuah benda yang masih termasuk ke dalam jenis
baterai, di luar negeri aki juga lebih sering di sebut battery daripada Accu
atau Acid, nah kalau di Indonesia kita sering menyebutnya dengan aki saja. Aki
ada beberapa macam, yakni aki basah dan aki kering. Aki basah menurut penjual
dan pereparasi aki, adalah aki yang lebih mudah untuk diperbaiki atau di
reparasi seperti mengganti lempengan sel atau kutup positif dan negatifnya.
Sedangkan aki kering menurut nya juga lebih susah untuk di reparasi karena aki
kering memang di desain untuk tahan goncangan dan bebas dalam peletakan. Aki
kering tidak dirancang untuk dibuka tutup secara bebas, jadi biasanya kalau aki
kering sudah soak, paling – paling disarankan untuk beli aki baru biar nggak
ribet.
Tapi kalau kamu suka eksperimen, sebenernya kamu masih bisa
menghidupkan kembali aki kering yang sudah soak atau drop. Yap, dan pada kali
ini saya akan coba kasih tau caranya supaya kita bisa menghidupkan kembali aki
yang sudah drop atau soak sehingga bisa digunakan lagi, di percobaan kali ini,
tentu kita butuh alat dan bahan yang harus disiapkan supaya semua rangkaian
percobaan dapat dilakukan hingga selesai, berikut adalah daftar alat dan bahan
yang bisa anda siapkan
Bahan:
Aki kering drop/soak
Air Aki zuur (Accu Zur/Sir sama saja)
Alat:
Obeng yang kuat
Suntikan tinta printer yang kosong
Sebelum lanjut, disini saya kasih beberapa penjelasan
seputar alat dan bahannya, untuk aki keringnya, saya kebetulan pakai 12volt
bekas sepeda motor, yang satu memiliki tegangan 6Volt bekas powerbank DIY.
Kedua aki memiliki masalah yang sama yakni tidak bisa bertahan lama ketika
sudah di cas.
Aki zuur, biasanya berwarna merah, sebagai pembeda dari aki
biasa, seperti foto diatas, yang bening dengan tutup biru, adalah aki biasa,
sedangkan aki zuur memiliki tutup botol dan warna airnya merah. Perbedaanya
adalah di kandungannya, aki biasa itu adalah air yang benar – benar murni dari
mineral, jadi kalau terkena kulit, tidak akan terasa gatal. Berbeda kalau aki
zuur, kalau dia terkena kulit, akan timbul rasa gatal, itu karena kandungan
mineral di air aki masih banyak. Mineral inilah yang nanti bisa membuat aki
berfungsi sebagai baterai dengan memanfaatkan perpindahan atom + dan -.
Oke, mungkin pembahasan mengenai bahan yang ada sudah cukup,
sekarang langsung ekseskusi.
Pertama kita coba congkel dulu penutup mulut tabung sel air
aki pada masing – masing aki, disini pada aki 6V termasuk mudah cara
membukanya, karena tidak ada segel khusus atau pengunci yang menyusahkan ketika
membuka. Sedangkan di aki 12Volt karena mungkin didesain untuk kendaraan jadi
didesain untuk tahan goncangan dan sebagainya, jadi disini saya agak susah untuk
mencongkel tutupnya, karena ternyata disini setelah tercongkel, penutup akinya
dirancang untuk sekali pasang, jadi setelah saya congkel, kalau dibalikin lagi
ya tidak bisa terkunci seperti sebelumnya lagi.
Aki sudah tercongkel kan, sekarang buang air aki yang masih
ada di tiap selnya, kalau memang kosong alias soak, sebenarnya tinggal diberi
air aki biasa lagi sudah bisa nyala, tapi di kasus ini saya pengen mengganti
dengan aki zuur untuk kedua aki ini, sehingga saya harus melakukan pembersihan
plat atau sel dari tiap tabungnya.
Ada beberapa cara seperti yang pernah saya dengar, ada yang
sampai direbus dulu, tapi sekarang saya gunakan cara mudah saja. Dengan air
bersih, masukkan air bersih ke dalam tiap sel. Kalau susah, bisa dengan bantuan
suntikan tinta. Kalau kira – kra tiap sel sudah terisi air bersih, lalu kocok –
kocok akinya supaya kotorannya bisa terangkat, lalu buang airnya.
Lakukan langkah diatas beberapa kali, kalau saya sih 3
sampai 4 kali.
Pastikan cuaca sedang panas terik, karena sesudah dicuci, kita
harus jemur aki supaya airnya bisa menguap dan tiap selnya bisa kering. Disini
saya butuh waktu hingga 3 hari karena panasnya tidak full 1 hari.
Ketika sudah kering, kita isikan aki zuur ke tiap tabung sel
aki, jangan terlalu penuh, dan jangan terlalu sedikit juga. Sebab kalau terlalu
sedikit otomatis kapasitas listrik yang dapat ditampung juga sedikit, tapi
kalau kebanyakan, nanti bisa meluap dan seakan “bocor” ketika melakukan
charging. Pengisian agar lebih mudah menggunakan suntik tinta sehingga anda
bisa mengisi langsung ke dasar tabung sel melalui jarum suntik, sebisa mungkin
jangan menusuk sel atau plat lempengan ketika melakukan refill air aki ini.
Sesudah terisi, tutup kembali lubang tiap tabungnya. Dan
tutup kembali menggunakan penutup aki seperti sedia kala. Biasanya aki akan
terasa lebih berat. Ya iyalah, kemarin kosong soak sekarang sudah terisi dengan
air aki baru.
Tahap terakhir adalah proses recharge. Biasanya sih sesudah
ganti air aki. Aki sudah bisa digunakan, tapi untuk hasil yang lebih maksimal,
harus di charge dulu. Untuk aki 6volt, bisa di charge dengan tegangan 9v tapi
saya gunakan 12Volt, untuk aki yang 12Volt saya juga charge dengan tegangan
12Volt juga karena pakai 1 adaptor doing.
Saya pakai adaptor 1Ampere buatan sendiri juga, dan hasilnya
cukup memuaskan, tapi penggunaan aki ini bukan untuk kendaraan. Karena aki –
aki ini saya gunakan sebagai powerbank, dan sumber listrik untuk lampu – lampu
emergency di rumah saya. Jadi ketika mati listrik, saya masih bisa menggunakan
aki – aki ini untuk beberapa alat yang cocok dengan tegangannya tentunya.