Dan kembali lagi ke postingan nggone ronan yang sederhana ini, nah kali ini tetap saya akan memberikan cerita dulu sebelum nanti ada pokok bahasan yang akan saya tulis disini. Kali ini saya akan menceritakan tentang PC pertama saya yang dibelikan oleh ayah saya pada saat saya memasuki SMP, kira – kira tahun 2009. Ya pada saat itu, spesifikasinya Processornya masih intel Celeron 2.5GHz, RAM nya kalau tidak 512MB, dengan VGA Onboard dan hardisk sebesar 80GB kalau tidak salah. Di kala itu saya sudah sangat senang mendapatkan komputer pertama tersebut. Hingga tiap hari saya gunakan untuk belajar, dan dari situlah saya mulai tertarik di dunia komputer dan seluk beluknya, keseluruhannya tentang teknologi pokoknya.
Dan beruntung pada saat itu, kakak saya beli HP Sm@*t, yang sudah bisa dijadikan modem dengan koneksi 115Kbps. Di kala itu, koneksinya sudah termasuk cepat, buka Facebook yang baru 1 tahun launching pun masih enteng, untuk browsing – browsing juga termasuk kenceng, bahkan dengan modem itu pula saya membuat blog pertama saya yang sekarang sudah lupa passwordnya, hahaha. Belum lagi dari provider itu dulu juga memberikan internet yang benar – benar unlimited tanpa kuota. Sehingga tiap pulang dari sekolah, saya mesti langsung nghidupin komputer tersebut, dulu istilah yang sering digunakan “ol” arti dari “online”, dan ketika di sekolah Tanya ke temen “eh, nanti kamu ol engga?” wkwkw.
Saya persingkat aja, taun demi tahun, itu PC perlahan di upgrade walau kecil – kecilan, mulai dari ganti RAM, ganti HDD, hingga yang terakhir upgrade PSU, Motherboard, Ram dengan biaya kurang lebih 350 ribu, itu pun upgrade dengan barang second. Dan spesifikasi PC saya akhirnya adalah CPU Intel Pentium 4 3.0GHz, Ram 2GB, VGA nVidia 256MB, dan dengan HDD 200GB pada tahun 2016. Gila, di tahun 2016 masih pakai Pentium 4, emang bener, kenyataannya begitu. Tapi itu P4 saya untuk main game online seperti DragonNest juga masih kuat tuh, walau Cuma muter – muter di kota aja sama masuk dungeon kecil. Tiap terjadi masalah, saya bongkar PC sendiri, saya akalin gimana nih PC Jadul bisa digunakan lagi, dan berakhir pada awal tahun 2017, PC nya benar – benar mati dan tidak bisa digunakan lagi.
Tiba saatnya untuk upgrade besar – besaran sepertinya, dan Alhamdulillah ada rejeki maka saya belikan PC dengan spesifikasi dari saya sendiri, dengan anggaran 10.5 Juta pas namun sebisa mungkin cocok untuk ngegame dan juga multimedia. Nah untuk yang kepo apa spesifikasi yang saya pilih, ini hasil build saya, yang belum tau sudah maksimal atau belum karena analisa saya mungkin juga bisa salah, bisa dilihat di tabel dibawah ini:
Komponen
|
Merk
|
Seri
|
Harga
|
PSU | Corsair | VS 550 | 775000 |
Motherboard | MSI | B250 M Mortar | 1795000 |
CPU | intel | i5 7400 | 2765000 |
RAM | Corsair | Vengeance 8GB Kit | 1000000 |
VGA | MSI | GTX 1050 TI 4GT DDR5 OC | 2550000 |
HDD | WDC | 1TB BF64 Blue | 755000 |
Heatsink | Deepcool | GAMAXX 400 | 350000 |
Casing | Infinity | Dark Knight | 485000 |
Total
| 10475000 |
Tapi tak semulus yang sudah direncanakan, ada aja halangan dan factor keadaan atau kondisi di sini yang membuatnya jadi tidak seperti yang sudah saya rencanakan. Tapi sudahlah, ini dia alasan mengapa saya memilih komponen – komponen tersebut
Pertama saya arahkan ke Motherboard dulu, mengapa saya memilih Motherboard MSI B250M Mortar, karena kalau untuk ngegame, dia sudah termasuk ke dalam legion Arsenal Game, yakni legion terrendah dari 3 legion di MSI Gaming. Dengan Mobo ini saya dapat banyak software pendukung untuk komponen gaming yang sudah ada di motherboardnya, ditambah saya bisa menambahkan RGB LED eksternal nantinya yang sudah saya rencanakan dan akan saya publish cara membuanya juga. Selain itu untuk multimedia, MSI B250M Mortar memiliki total 6 port SATA, jadi kalau semua di alokasikan ke harddisk atau SSD bisa ada 6 storage yang terhubung, jadi kalau butuh hardisk resource multimedia, tinggal tambah hardisk saja biar maksimal ngerjain projeknya. Dan yang tak kalah keren, Mobo ini memiliki 2 slot untuk VGA, jadi kalau ingin 2 VGA dalam 1 Mobo, bisa saja. Kalau satu VGA bisa 3 monitor, dengan mobo ini saya bisa kasih 6 monitor dalam 1 PC.
Untuk PSU nya,saya cari yang true power dan sebenarnya saya cari yang pas 500W, Corsair VS sebenarnya ada yang 500W namun di tokonya hanya menyediakan 450 dan 550, daripada kekurangan daya, mending kelebihan daya, maka saya pilih yang VS550 saja, selain itu VS juga sudah lebih dari cukup untuk multimedia dan gaming.
Lanjut ke CPU, sebenarnya dulu saya ingin membelikan CPU Intel Core I3 7100, namun terasa nanggung dikala mobonya sudah kabylake dan support hingga I7 gen7 masak Cuma saya kasih I3. Makanya saya belikan saja I5 7400, I5 yang paling murah nih, hahaha. Supaya peformanya bisa lebih maksimal lagi. Siapa tau besok saya mulai ada projek harus membuat video resolusi 4K.
Makanya GPU atau VGA nya juga harus mumpuni, setidaknya bisa sebanding dengan processornya. Awalnya saya memilih VGA MSI GTX 1050 TI 4GT DDR5 OC, alasannya, biar sama – sama MSI dengan mobonya selain itu, kali aja saya mau coba – coba Overclock VGA nya untuk nambang bitcoin, wkwk (nggak ah, susah). Tapi sayangnya di jogja lagi kekosongan barang tersebut. Yah, kecewa pasti. Dan setelah melihat calon VGA GTX yang lain, pilihannya jatuh ke ASUS. Untung spesifikasinya sama walau harganya terbilang lebih tinggi dikit, akhirnya saya memilih VGA ASUS GTX 1050 TI 4GB DDR5 OC. Outputnya memiliki 3 Port yakni DVI, HDMI dan Display Port. Untuk ngegame dan Multimedia, 4GB bisa dibilang cukup bagi saya.
Lalu untuk RAM nya, saya pilih Corsair Vengeance 8GB Kit. Mengapa tidak yang satu keping 8GB saja? Kan lebih murah? Alasan saya untuk tindakan preventive, siapa tau nanti RAM nya mati atau rusak. Kalau pakai yang satu keping, otomatis saya tidak bisa akses ke komputer lagi. Kalau saya beli yang kit kan dapat 2 keping, jadi apabila 1 keping yang rusak, saya masih bisa mengakses komputer dengan satu keping ram, sebelum saya copot semua untuk claim garansi (bila masih bisa), hahaha. dan kali ini saya beruntung stok warna hitam masih ada, jadi serba item kaya yang punya nih.
Untuk sector storage, saya pilih yang standar saja, saya pilih WDC Blue BF64 dengan kapasitas 1TB. WD Blue, walau ReadWritenya tidak sebagus WD Purple, namun WD Blue sudah memenuhi standar baik untuk digunakan biasa, untuk gaming, bahkan untuk rendering. Maka dari itu saya pilih WDC Blue saja, lagipula kalau ada kendala, sekarang mudah claim garansi WDC di indonesia.
Meskipun ketika membeli processor sudah mendapatkan heatsink bawaan, namun saya tidak berencana menggunakan heatsink tersebut. Saya lebih memilih beli heatsink yang lebih baik untuk penggunaan saya kedepannya, saya pilih Deepcool GAMMAXX 400 dengan pipa tembaga dan lempengan alumunium yang tinggi. Selain itu didukung dengan FAN 12CM membuat proses pembuangan panas bisa lebih maksimal.
Sedangkan untuk Casingnya, saya menggunakan casing buatan Enlight yakni Infinity Dark Knight. Saya lihat di olshop, biasanya dapat bonus 2 – 3 fan, dan juga LED Strip. Tapi ketika saya beli saya hanya dapat bonus 2 buah Fan saja. Casing ini maksismal bisa diberi 5 buah Fan, 2 diatas, 2 dibawah dan 1 dibelakang. Dan kurang beruntungnya saya mendapatkan casing yang penyok dikit dibagian kirinya. Sebenarnya saya bisa menukarkannya, tapi karena dalam penggunaannya juga tidak terlalu mengganggu baik dari segi visual atau peforma ya tidak usah saya tukar saja lah, dibuat santai aja,, wkwk. Nah untuk interfacenya mayoritas berada di bagian atas, ada 2 fan speed switch, lalu port audio (headphone and microphone), serta ada 2x USB 2.0, dan sebenarnya 2x USB 3.0, namun dari pabrik hanya diberi 1 port USB 3.0 , nanggung sebenernya padahal sudah ada lubangnya.
Nah, jadi spesifikasi akhir dari PC saya kali ini seperti dibawah ini, dan untungnya saya mendapatkan diskon untuk beberapa produk, jadi yang aslinya harganya lebih dari budget, namun kok bisa jadi pas, anggap saja salah satu keberuntungan, hahaha
Komponen
|
Merk
|
Seri
|
Harga
|
Ekspetasi
|
Realita
|
PSU | Corsair | VS 550 | 775000 | 765000 |
Motherboard | MSI | B250M Mortar | 1795000 | 1780000 |
CPU | intel | i5 7400 | 2765000 | 2760000 |
RAM | Corsair | Vengeance 8GB Kit | 1000000 | 980000 |
VGA | ASUS | GTX 1050 TI 4GB DDR5 OC | 2650000 | 2600000 |
HDD | WDC | 1TB BF64 | 755000 | 725000 |
Heatsink | Deepcool | GAMAXX 400 | 350000 | 320000 |
Casing | Infinity | Dark Knight | 485000 | 470000 |
Total
| 10575000 | 10400000 |
Meski di mata saya PC ini sudah sangat WOW, namun ketika saya cek di Benchmark, hasilnya menunjukkan bahwa PC saya masih dalam kelas “Average” alias rata – rata, dengan kata lain juga untuk gaming, PC saya ini masih termasuk ke dalam kategori Mid-End.