Nah ketemu lagi di postingan berisikan cerita dari saya.
Indonesia itu kaya akan budaya, tiap suku pasti memiliki budaya sendiri, bahkan
diluar suku, tiap daerah pun berpotensi memiliki budaya sendiri yang nanti bisa
diturun temurunkan. Bila belum memiliki budaya pun sebenarnya suatu daerah bisa
menciptakan budaya baru, asalkan itu budaya yang sifatnya positif dan
memberikan dampak yang baik bagi kedepannya serta tidak merugikan orang lain.
Nah, berbicara soal budaya, kali ini saya akan menceritakan salah satu budaya
yang ada di kampung saya, karena kampung saya Alhamdulillah termasuk kedalam
salah satu kampung wisata budaya yang ada di Yogyakarta, dan disini ada satu
budaya baru yang sudah dimulai dari tahun 2010 silam, yang diberi nama “Bakdo
Kupat”.
Bakdo Kupat adalah salah satu acara yang rutin di
selenggarakan oleh kampung saya tiap tahunnya. Biasanya acara ini dilaksanakan
pada hari ke 10 setelah Hari Raya Idul Fitri. Bakdo Kupat memiliki acara inti
yakni sebuah kirab, atau parade atau bisa dibilang pawai juga. Teknisnya secara
keseluruhan tidak jauh berbeda dari acara Gunungan Skaten, atau Grebeg Maulud
di alun – alun utara Yogyakarta. Hanya saja pada kirab Bakdo Kupat, gunungan
yang berisi hasil bumi diganti dengan kupat atau ketupat. Ketika kirab, ada
banyak peserta juga yang mengikuti rangkaiannya, total ada lebih dari 10 RW
yang mengikuti kirab, dan satu RW minimal mengeluarkan satu pasukan untuk
mengikuti kirab.
Untuk gunungannya sendiri, sebenarnya tidak ada aturan baku
bagaimana isi dari ketupat itu sendiri, karena dulu pernah satu gunungan berisi
kupat yang sudah jadi, ada juga kupat yang hanya kelontongannya saja, dan
dipadukan dengan berbagai hasil bumi. Namun pada tahun berikutnya, hanya
ketupat kosong dan ketupat isi saja, dan pada tahun 2017 ini justru malah hanya
ketupat longsongnya saja yang dijadikan gunungan. Namun ada satu hal yang
ditambahkan pada ketupat kosong tersebut, yakni didalamnya diberi uang kertas
mulai dari pecahan 1000 rupiah hingga 100.000 rupiah. Dulu hanya beberapa
longsong saja yang diberi uang, namun katanya pada tahun ini semua longsongnya
ada uangnya, saya belum cek langsung dan ketika rayahan tidak mendapat kupatnya
jadi saya tidak tau pasti itu benar atau tidak.
Sedangkan untuk pesertanya, di harapkan seluruh RW yang
masih satu kelurahan dengan kampung saya sebisa mungkin ikut memeriahkan dengan
mengeluarkan minimal satu kelompok untuk ikut di kirab. Dan hasilnya tiap Bakdo
Kupat ada banyak sekali peserta yang mengikuti kirab. Saya tidak akan menjelaskan
satu persatu, namun biasanya yang mengikuti kirab ada prajurit Lombok abang
dari kampung saya, lalu Prajurit Lombok ijo dan Kalinyamar yang juga dari
kampung saya. Lalu ada drumband, dan banyak lagi peserta lainnya bahkan budaya
Jatilan pun juga ikut pawai, dan tak Cuma budaya lokal saja yang ikut, tapi
budaya cina pun juga selalu ikut dalam parade dengan barongsai dan liong nya.
Teknis kirabnya, biasanya semua peserta akan berkumpul dulu
di depan XT-Square, hingga acara nantinya di resmikan oleh orang – orang yang
bersangkutan. Nanti Gunungan Kupat akan diarak memutari kawasan kampung lewat
jalan utama, setelah satu putaran, Rombongan Kirab akan diarahkan ke kawasan
Masjid Ibrahim untuk acara selanjutnya, yakni pembacaan doa yang akan
dilanjutkan dengan acara Rayahan Gunungan seperti layaknya gunungan Skaten atau
Maulud. Tak Cuma sampai Rayahan lalu pulang, namun acara di tambah dengan satu
session untuk semua orang yang datang disitu bisa makan Ketupat Opor bersama,
dan sifatnya tentu saja Gratis. Jadi disini kita bisa mendapatkan pengalaman
makan bersama yang mungkin tidak akan bisa kamu dapatkan suasananya pada hari –
hari biasa.
Ketika kirab berlangsung, masyarakat sudah siap menonton di
pinggir – pinggir jalan, menunggu suatu tontonan yang bisa membuat banyak orang
menjadi senang, terlebih apabila kamu mengikuti seluruh prosesinya. Kalau di
tahun 2017, agenda dibagi menjadi 2 hari, hari pertama full acara bazar makanan
dan juga pertunjukan Jatilan seharian hingga sore. Nah di hari kedua, barulah
Kirab Bakdo Kupat dilaksanakan, dan biasanya acara Kirab Bakdo Kupat ini
dimulai pada jam 14:00 atau jam 2 siang, dan selesai biasanya hingga sore jam 5
an. Tak Cuma warga masyarakat sekitar, namun acara ini memang terbuka untuk
umum, hingga wisatawan mancanegara pun selalu ada yang mengikuti prosesi kirab
ini hingga selesai.
Untuk video dokumentasinya, saya sebenarnya sudah 3 tahun
ini membuat video dokumentasinya, hanya saja kualitasnya yang masih
memprihatinkan karena saya hanya memakai kamera lama saya, yang aslinya memang
tidak bagus untuk merekam video. Jadi, mohon maaf apabila gambarnya tidak
sejernih yang kamu harapkan, hehehe
Kirab Budaya Bakdo Kupat 2015
Kirab Budaya Bakdo Kupat 2016
Kirab Budaya Bakdo Kupat 2017