Pertama saya melihat seni ukir sandal jepit , aslinya sih
memang ada yang suka mengukir seperti itu, saya menonton liputannya juga
beberapakali di televisi. Nah pada suatu hari saya menjadi tertarik untuk
membuat sandal jepit ukir sendiri, yang diukir langsung oleh saya dari titik
nol hingga finish. Saya pun telah memikirkan semua bahan yang saya perlukan
untuk membuat karya ini dalam otak terlebih dahulu. Alhamdulillah, selama ini saya memang kalau
ingin membuat sebuah karya selalu memikirkan semuanya diotak terlebih dahulu,
dan ketika sudah fix, baru deh semua yang penting baru saya catet di sebuah
kertas, atau media lain.
Namun, kali ini ketika sudah fix, saya justru waktu melihat
contoh – contoh sandal jepit ukir di internet yang saya temukan malah hoax.
Semua contoh di internet ya walau ngga semuanya sih, tapi 70% itu hanya editan
belaka. Jadi foto sandal jepit polos, diedit menggunakan photoshop yang
istilahnya di trace menggunakan pola yang sudah ada, dalam kasus ini polanya
adalah karakter anime. Jadi mudah sekali tinggal trace gambar anime, lalu
ditempelkan pada gambar sandalnya dan tinggal diberi warna yang sesuai dengan
warna dasar sandalnya misal hijau, merah , biru seperti itu. Pertama liat sih
saya tidak menyangka kalau sebagian besar itu hanyalah rekayasa.
Walau sekitar 70% gambar refrensi di google itu tadi hoax,
tapi untungnya ada karya sandal jepit ukir yang itu benar – benar sebuah karya
dari tangan seseorang, saya lihat – lihat hasilnya, dan akhirnya saya pun
berkata pada diri sendiri “Oke, ayo lakukan”. Sesudah itu, saya lekas
menyiapkan semua bahan yang sudah saya pikirkan sejak kemarin. Kalau dibilang
kurang kerjaan engga juga sih, malah disaat itu banyak tugas kuliah juga, dan
saya menganggap ini sebagai selingan supaya saya tidak stress mikirin tugas
kuliah yang nggak ada habisnya itu.
Itu berarti apapun hasil dari coba – coba ini tidak menjadi
prioritas utama, yang penting saya sudah mencoba membuatnya sendiri, dengan
tangan – tangan yang bukan tangan jurusan seni ini mencoba sesuatu yang baru.
Maka dari itu, coba – coba ini tidak selesai dalam sehari. Saya menghabiskan
waktu hingga 3 hari untuk membuat sebuah karya antimainstream ini. Mengapa saya
tertarik membuat hal – hal seperti ini, ya saya memang suka hal yang berbeda,
dikala diluar sana orang sudah menyukai hal yang sudah mainstream, saya malah
sibuk mencari hal baru yang beda dan lebih asik.
Oke, semua bahan sudah saya kumpulkan. Dari pemikiran saya
hanya terdapat tiga bahan pokok. Dan beberapa bahan opsional. Bahan pokoknya
yaitu:
1.
Sandal Jepit (Mending merk sw@llow)
2.
Spidol Permanent
3.
Cutter
4.
Imajinasi
Ketiga bahan tersebut yang paling penting. Lalu ada bahan
opsional misalkan:
-
Gambar pola (terserah mau gambar apa)
-
Kemampuan menggambar (kalau punya keahlian
gambar, akan mudah membuat polanya)
Karena saya tidak ahli menggambar, dan saya juga
imajinasinya kurang dikit, maka saya menggunakan sebuah gambar untuk membuat
polanya. Pertama saya buat polanya terlebih dahulu di sandal jepitnya.
Sebenarnya menggambar dan mengukir di sandal akan lebih leluasa ketika kita
mencopot bagian japitannya terlebih dahulu, sehingga yang tersisa hanya telapak
sandalnya saja. Tapi, sewaktu saya ingin melepas japitannya saya takut nanti
malah tidak bisa dimasukkan lagi, jadi saya ambil resiko ngukir lebih susah
saja karena bagian japitan sandalnya tidak saya copot. Ya nanti kalau tidak
bisa dipasang lagi percuma dong ngukir susah – susah tapi sandalnya ngga jadi,
hehehe
Hari pertama saya habiskan untuk membuat polanya terlebih
dahulu, karena saya paling tidak bisa kalau menggambar langsung dimedia,
hasilnya pun malah tidak karuan, bahkan mungkin pola itu hanya saya yang bisa
mengerti maksudnya. Saya pun memulai di hari pertama ini pada malam hari
sekitar jam 7 malam. Saya pada saat itu memang hanya punya waktu luang jam
segitu, jadi apa boleh buat. Daripada mikirin tugas lagi, saya mending
refresing iseng bikin sandal jepit ukir ala saya sendiri.
Karena pola sudah jadi, saya mulai ukir tuh sandal jepit. Saya
mulai ukir hanya memakai cutter kecil tapi sangat tajam setajam cutter baru.
Saya mulai ukir dari garis – garis besarnya terlebih dahulu. Pertamanya sih
susah. Dan pikiran saya “ ngukir di sandal jepit aja kok rasanya keras banget
ya nih sandal”. Karena memang kalau sandal baru, permukaannya yang putih itu
memang masih keras, jadi butuh tenaga ekstra jika ngukirnya Cuma pake cutter
seperti saya ini. Lalu saya punya ide , kenapa tidak memakai solder saja? Ya
karena saya juga hobi elektronika, saya punya solder dan banyak komponen
elektronika beserta alat – alatnya.
Saya panaskan solder, dan saya coba lelehkan di pola saya.
Namun yang terjadi malah tidak sesuai harapan. Harapan saya, setelah leleh akan
membentuk sebuah cekungan yang bisa menjadi sebuah line dengan warna yang
berbeda dari permukaan atasnya yang putih. Namun yang terjadi hanyalah membuat
sebuah lelehan yg tak berarti. Nah, hasilnya ya saya tetap meneruskan
mengukirnya menggunakan cutter kecil itu tadi, walau terkesan susah, namun
itulah tantatngannya. Dan hari pertama hasilnya saya hanya mendapatkan beberapa
line doang. Yang berarti saya bisa menyelesaikannya besok lagi.
Di hari kedua, saya mengalami masalah karena susahnya
membuat ukiran berbentuk bulat di permukaan sandal. Bulatan ini untuk mata. Dan
ada dua jumlahnya, saya begitu kesulitan saat membuat bagian mata ini, apalagi
diatas mata ada alis yang juga harus diukir dan kelihatan kalau itu alis, yang
saya takutkan hanya ketika saya salah ukir, dan malah membuat ukiran pola ini
menjadi hancur lebur. Karena di coba – coba kali ini, saya hanya memiliki
sebuah kesempatan saja. Kalau saya salah sedikit saja mungkin bisa saya akali,
namun kalau salah sedikit namun berkali – kali. Entah saya bisa mengakalinya
mentok sampai mana. Jadi sebisa mungkin saya harus tidak salah waktu
mengukirnya. Dan dihari kedua ini Alhamdulillah seluruh pola sudah terukir.
Karena sudah larut, saya istirahat dulu
Dihari ketiga ini, saya evaluasi. Saya lihat hasil karya
saya selama 2 hari kemarin, nah disini saya masih melihat ada bekas – bekas
cutter yang tidak terukir rapi, disinilah saya memiliki ide untuk menggunakan
solder untuk merapikan sisa – sisa permukan sandal yang tidak ikut ter cutter
ketika mengukir. Jadi sisa – sisa permukaan sandal yang Cuma kecil – kecil itu
saya lelehkan menggunakan solder hingga benar – benar rapi menurut saya. Nah
ketika sudah rapi semua saya lihat dari jauh sepertinya memang sudah bagus
(menurut saya). Tapi lihatlah hasil aslinya
Sumpah ni jelek banget. Mana matanya ga simetris lagi -_-.
Tapi saya hanya menggunakan sandal ini untuk keadaan tertentu. Kalau saya pakai
untuk pergi sholat jumat, pasti RAIB. Dan sekarang nasibnya hanya saya simpan
di jok motor, untuk jaga – jaga ketika bepergian hujan dan pas saya memakai
sepatu, sehingga saya tinggal menyopot sepatu dang anti sandal ukir saya ini.
Kan jadi awet juga sandal ukirnya,. hehehe